Gue Pingin Review Kaguya-sama wa Kokurasetai: Ultra Romantic

Kaguya-sama: Ultra Romantic - Gak Nonton Rugi Banget!


Cinta
: Rumit, menakutkan, singkat. Tapi bagi Kaguya Shinomiya dan Miyuki Shirogane, cinta adalah perang. Berbulan-bulan mereka terlibat dalam permainan tarik ulur yang menggemaskan, enggan untuk mengakui perasaan mereka terlebih dahulu. Di musim ketiga ini, batas waktu semakin dekat, dan pertanyaan pun muncul: Apakah semua "perang" ini sia-sia? Apakah mereka akan selamanya terjebak dalam lingkaran ego dan keangkuhan, atau akankah cinta akhirnya menemukan jalannya?

Anime ini bagaikan menonton adegan terakhir sebuah drama, penuh ketegangan dan antisipasi. Setiap episode terasa seperti sebuah petualangan baru, penuh dengan momen lucu, romantis, dan mengharukan. Rasanya, sesuatu besar akan terjadi, dan para karakter akan memulai babak baru dalam hidup mereka.

Kredit patut diberikan kepada Aka Akasaka, mangaka di balik Kaguya-sama, atas cerita dan komedi brilian yang ia ciptakan. Namun, adaptasi anime oleh A-1 Pictures dan stafnya patut diapresiasi setinggi-tingginya. Mereka berhasil menghidupkan manga dengan sempurna, bahkan melampaui ekspektasi dalam beberapa aspek.

Salah satu contohnya adalah urutan rap di episode 5, yang merupakan salah satu episode anime terbaik yang pernah saya saksikan. Di episode ini, Kaguya dan Miyuki terlibat dalam pertarungan ngerap yang epic, penuh dengan referensi budaya pop yang lucu dan mengejutkan.

Sepanjang seri, kita disuguhkan berbagai referensi dari berbagai media, seperti seri Monogatari, Dragon Ball, dan bahkan budaya Barat seperti "Take On Me" oleh A-Ha dan "Bohemian Rhapsody" oleh Queen. Hal ini menunjukkan pemahaman staf yang luas tentang budaya populer dan keinginan mereka untuk memberikan pengalaman menonton yang unik dan menarik bagi para penggemar.

Yang paling mengesankan adalah pemahaman sutradara Shinichi Omata tentang masyarakat modern. Dia tahu jenis komedi apa yang disukai orang saat ini, yaitu komedi yang memanfaatkan karya dari berbagai media, bukan hanya anime. Ini adalah pemikiran kreatif yang jenius yang menunjukkan bahwa anime ini tidak hanya lucu, tetapi juga relevan dan sesuai dengan remaja kekinian.

Komedi memang subjektif, dan mungkin tidak semua orang menikmati komedi di anime ini. Namun, bagi aku, komedi di anime ini bisa lebih baik dan lebih lucu lagi. Setiap episode penuh dengan momen lucu yang dijamin akan membuatmu tertawa terbahak-bahak.

Berikut adalah beberapa contoh momen lucu di anime ini:
  • Kaguya dan Miyuki mencoba berbagai cara untuk membuat satu sama lain cemburu.
  • Chika Fujiwara, sekretaris OSIS yang ceria, selalu membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dengan keanehannya.
  • Miko Iino, bendahara OSIS yang disiplin, sering kali terjebak dalam situasi yang lucu dan memalukan.
  • Yuu Ishigami, wakil bendahara OSIS yang tsundere, perlahan-lahan mulai menunjukkan sisi romantisnya.
Singkatnya: Kaguya-sama wa Kokurasetai: Ultra Romantic adalah anime luar biasa yang wajib ditonton oleh semua orang. Anime ini lucu, romantis, penuh makna, dan dikemas dengan apik oleh A-1 Pictures.

Mungkin ini bisa jadi Rekomendasi untukmu:
  • Bisa jadi bagimu yang menyukai komedi romantis yang cerdas dan lucu, anime ini adalah pilihan yang tepat.
  • Bisa jadi juga yang menyukai anime dengan referensi budaya pop, anime ini penuh dengan kejutan yang menyenangkan.
  • Apalagi buatmu yang mencari anime dengan cerita yang relatable, anime ini menunjukkan berbagai aspek cinta dan hubungan dengan cara yang menarik dan menghibur.

Keabsurdan Perang Cinta Para Genius

Kelanjutan Kisah Konyol Dewan Siswa dan Perkembangan Penting
Musim ketiga Kaguya-sama: Love is War kembali menghadirkan kisah konyol dan menggemaskan dari dewan siswa. Kita masih disuguhkan permainan pikiran antara Kaguya dan Miyuki yang selalu berusaha untuk membuat satu sama lain jaruh cinta terlebih dahulu.

Musim ini terasa sedikit berbeda dibandingkan musim sebelumnya karena fokusnya terletak pada episode terakhir yang berpusat pada festival budaya. Perkembangan penting pun terjadi, di mana Miyuki diterima di Universitas Stanford dan harus meninggalkan dewan siswa lebih awal.

Permainan Kejeniusan dan Emosi yang Berkembang

Permainan pikiran Kaguya dan Miyuki selalu menarik untuk ditonton. Musim ini, mereka masih enggan untuk mengungkapkan perasaan mereka. Alasannya sederhana: takut dan merasa mereka memiliki waktu yang tak terbatas.
Ketika hidup terasa nyaman dan tanpa batasan waktu, memang sulit untuk keluar dari zona nyaman. Bagi Kaguya dan Miyuki, bermain permainan pikiran selamanya mungkin terasa menyenangkan, tetapi mereka memiliki kehidupan dan ambisi masing-masing. Ketika batasan waktu muncul, mereka dipaksa untuk bertindak sesuai perasaan mereka dan mengungkapkan semuanya.
Musim ini juga menunjukkan sisi berbeda dari setiap karakter, sisi yang playful, kekanak-kanakan, dan juga dewasa. Cerita ini relatable bagi banyak orang yang pernah mengalami masa SMA.

Kisah Sampingan Ishigami dan Tsubame

Salah satu kisah sampingan yang menarik adalah kisah Ishigami dan Tsubame. Ishigami, dengan kepribadiannya yang sinis, menjadi salah satu karakter favorit banyak orang. Tsubame, pemimpin klub Pemandu Sorak dan penyelenggara festival budaya, merupakan sosok yang populer di sekolah.

Awalnya, hubungan Ishigami dan Tsubame terlihat tidak mungkin karena Ishigami yang kurang percaya diri. Namun, dengan sedikit bantuan dari Kaguya, Ishigami berhasil memberanikan diri untuk mengajak Tsubame berkencan.

Hipokrisi Kaguya pun terlihat jelas di sini. Di saat dia mendorong Ishigami untuk mengejar ambisinya, dia sendiri tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Miyuki. Dinamika hubungan ini pun menjadi salah satu daya tarik utama musim ini.

Musik Dari Kaguya-sama: Ultra Romantic - Membuatku Agak Terkejut!!

Masayuki Suzuki kembali memberikan opening yang luar biasa dengan "Giri Giri", meskipun secara pribadi saya lebih menyukai dua opening sebelumnya. Tapi bagaimanapun, Kaguya-sama tidak akan lengkap tanpa Suzuki.

Kedua lagu endingnya pun tak kalah memukau secara musikal. "My Nonfiction" memadukan elemen rap dan K-Pop dalam visualisasi yang menarik. Soundtracknya pun tak perlu diragukan lagi, selalu luar biasa seperti musim-musim sebelumnya.

Berikut beberapa poin penting tentang musik Kaguya-sama: Ultra Romantic:
  • Opening "Giri Giri" oleh Masayuki Suzuki: Sekali lagi Suzuki menghadirkan opening yang energik dan penuh semangat, ciri khas Kaguya-sama.
  • Dua ending yang berbeda: "Heart wa Oteage" oleh halca menghadirkan nuansa ceria dan upbeat, sedangkan "My Nonfiction" oleh Airi Suzuki menawarkan perpaduan rap dan K-Pop yang unik.
  • Soundtrack yang luar biasa: OST Kaguya-sama selalu konsisten dalam menghadirkan musik berkualitas tinggi yang mendukung cerita dengan sempurna.
  • Secara keseluruhan, musik Kaguya-sama: Ultra Romantic sekali lagi menunjukkan kualitas dan variasi yang luar biasa. Dari opening yang energik, ending yang catchy, hingga soundtrack yang memukau, semua elemen musiknya berkontribusi dalam menciptakan pengalaman menonton yang semakin berkesan.

Belum ada Komentar untuk "Gue Pingin Review Kaguya-sama wa Kokurasetai: Ultra Romantic"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Mungkin kamu juga suka ini