Kisah Sebuah Saluran Televisi Anak yang Penuh Dengan Kenangan


Artikel ini disusun berdasarkan setelah menonton video yang dibawakan oleh channel Duzzle

Spacetoon, sebuah nama yang begitu akrab di telinga anak-anak Indonesia pada era tahun 90-an hingga 2000-an. Saluran televisi yang menjadi teman setia di rumah-rumah, menyajikan beragam program yang ramah anak dan mendidik. Namun, sayangnya, keberadaan Spacetoon kini telah berakhir, meninggalkan sejumlah kenangan yang tak terlupakan.

Berawal dari Dubai, Uni Emirat Arab, Spacetoon didirikan pada tahun 2000 oleh Spacetoon Media Group. Dengan misi menyediakan program-program berkualitas tinggi untuk anak-anak, Spacetoon segera meluncurkan saluran televisi anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia pada tahun 2005.

Spacetoon Indonesia, sebuah perusahaan patungan dengan PT Surya Citra Media Tbk, hadir dengan visi yang sama seperti versi internasionalnya. Mereka menawarkan beragam program unggulan, mulai dari anime populer seperti Naruto dan Dragon Ball hingga serial animasi lokal yang mencuri hati pemirsa.

Namun, keberadaan Spacetoon tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, saluran ini mengalami perseteruan dengan pemerintah terkait uji coba televisi digital. Meskipun demikian, mereka berhasil melewati masalah tersebut. Namun, tantangan yang lebih serius muncul pada tahun 2011 ketika Spacetoon mulai menayangkan program infomercial bernama Home Shopping.

Keputusan untuk menampilkan program yang lebih cocok untuk penonton dewasa tersebut membuat citra Spacetoon tercoreng. Sebagai upaya untuk menghasilkan pendapatan tambahan, Spacetoon harus menutupi kerugian yang dialaminya. Namun, hal ini tidak berjalan sesuai harapan.

Pada tahun 2013, Spacetoon harus menutup layar akibat perubahan yang tidak wajar dan berbagai masalah internal. PT Putra Insan Pertama, yang dimiliki oleh Indika Group, mengakuisisi saham Spacetoon, menyebabkan saluran ini akhirnya ditarik dari siaran televisi nasional.

Berbagai spekulasi muncul mengenai penyebab sebenarnya dari ditutupnya Spacetoon. Salah satunya adalah pengalaman buruk dengan program infomercial, namun ada alasan lain yang lebih memprihatinkan. Kaburnya sejumlah uang milik Spacetoon oleh seseorang yang kepercayaan dari pendiri saluran tersebut menjadi pukulan telak bagi keberlangsungan Spacetoon di Indonesia.

Keputusan untuk menutup Spacetoon bukan hanya mengakhiri sebuah saluran televisi, tetapi juga mengubur sejumlah kenangan indah masa kecil generasi 90-an dan 2000-an. Meskipun telah tiada, namun Spacetoon tetap hidup dalam ingatan kita sebagai simbol keceriaan dan hiburan masa kecil yang tak tergantikan. Terima kasih, Spacetoon, atas segala kenangan yang telah kau berikan. Semoga kita akan selalu mengenangmu dengan senyuman.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Sebuah Saluran Televisi Anak yang Penuh Dengan Kenangan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Mungkin kamu juga suka ini