Cerita dibalik Genius Invokation TCG

Surat Terakhir dari Sahabat yang Terkasih

Hari itu, langit mendung di tengah keheningan rumah sakit. Di kamar kecil yang penuh dengan kelembutan cahaya kuning, seorang pria dengan senyum lemah menatap layar kosong yang menerangi wajahnya. Kepalanya yang botak menandakan perjuangan melawan penyakit yang tidak pernah berhenti.

Dalam keheningan yang dipenuhi kerinduan, ia memegang pena dengan gemetar. Hati dan pikirannya penuh dengan keinginan untuk mengungkapkan perasaannya. Dengan tinta yang tercurah, ia menulis surat terakhirnya kepada sahabat terbaiknya.

"Sahabatku yang tercinta,

Kau pasti bertanya-tanya mengapa aku meninggalkan surat ini dengan cara yang tak biasa. Kata-kata ini datang dari hatiku yang lemah, mencoba memperbaiki semua kekosongan dan keraguan yang ada dalam benakmu.

Sungguh, aku merindukanmu, temanku. Aku merindukan tawa kita yang menyenangkan, petualangan kita yang berani, dan dukunganmu yang tulus. Aku berharap kita bisa bersama lagi, melintasi jalan berliku kehidupan ini.

Namun, aku harus mengakui kenyataan yang menyakitkan. Waktuku semakin berkurang, dan aku merasakan kelelahan yang tak terkatakan. Tetapi, jangan biarkan kesedihan memenuhi hatimu, sahabatku. Aku ingin melihatmu tersenyum, bahagia, dan terus melangkah maju.

Kita berdua tahu, permainan yang kita ciptakan bersama telah menjadi populer di kalangan pasien di sini. Inilah warisan kita, jejak kebaikan yang bisa kita tinggalkan di dunia ini. Aku berharap game itu dapat membawa sukacita kepada mereka, sebagaimana game itu telah membawa sukacita kepadaku ketika aku masih kuat.

Kau mungkin bertanya, mengapa aku mengirimkan surat ini dengan cara yang berbeda? Karena aku ingin kau merasakan kehadiranku di sampingmu, seolah-olah aku masih berada di dunia ini, menemanimu dalam setiap langkah yang kau ambil.

Sahabatku, saat ini tangan ini lemah dan suara ini semakin redup. Tapi aku ingin kau tahu, bahkan ketika aku sudah pergi, ikatan persahabatan kita tidak akan pernah terputus. Aku akan selalu hadir di dalam hatimu, memberikan kekuatan dan cinta yang tak tergoyahkan.

Terakhir, ingatlah bahwa kau adalah sosok yang istimewa dalam hidupku. Aku bersyukur karena kita bertemu, karena kita menjadi sahabat sejati. Meskipun aku meninggalkan dunia ini, aku akan selalu membawamu di dalam ingatanku.

Sahabatku yang tercinta, jangan biarkan kesedihan merasuki hatimu. Teruslah melangkah maju dengan keberanian dan kebahagiaan. Aku yakin, di masa depan, kau akan bertemu dengan orang-orang baru yang akan mengisi hidupmu dengan cinta dan keceriaan.

Dalam cinta dan rasa terima kasih yang mendalam

Bagikan Artikel ini